Panah-Foundation

Pemuda Anti Narkoba dan Hiv / Aids Foundation

Other Language :
English French Spain Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Narkoba Merusak Fungsi Kerja Otak


Salah satu akibat narkotika adalah mempengaruhi kerja otak. Pemakaian narkoba sangat mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh dan mempengaruhi seluruh fungsi tubuh. Karena bekerja pada otak, narkoba mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku pemakainya. Itulah sebabnya narkoba disebut zat psikoaktif.

Menurut Laurensius Daniel Agen, SKM, Dosen Akper Darma Insan Pontianak, ada beberapa macam pengaruh narkoba pada kerja otak. Ada yang menghambat kerja otak, disebut depresansia, sehingga kesadaran menurun dan timbul kantuk. Contoh golongan ini adalah opioida yang di masyarakat awan dikenal dengan candu, morfin, heroin dan petidin. Kemudian obat penenang atau obat tidur (sedativa dan hipnotika) seperti pil BK, Lexo, Rohyp, MG dan sebagainya, serta alkohol.

Namun ada pula narkoba yang memacu kerja otak, disebut stimulansia, sehingga timbul rasa segar dan semangat, percaya diri meningkat, hubungan dengan orang lain menjadi akrab. Akan tetapi menyebabkan tidak bisa tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Contohnya adalah amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, dan nikotin yang terdapat dalam tembakau. Ada pula narkoba yang menyebabkan khayal, disebut halusinogenika. Contoh LSD. Ganja menimbulkan berbagai pengaruh, seperti berubahnya persepsi waktu dan ruang, serta meningkatnya daya khayal, sehingga ganja dapat digolongkan sebagai halusinogenika.

Agen mengatakan, dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip dengan beberapa jenis narkoba. Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.

Bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan adalah sistem limbus. Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbus, sebagai pusat kenikmatan. Jika narkoba masuk ke dalam tubuh, dengan cara ditelan, dihirup, atau disuntikkan, maka narkoba mengubah susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus. Karena ada asupan narkoba dari luar, produksi dalam tubuh terhenti atau terganggu, sehingga ia akan selalu membutuhkan narkoba dari luar.

“Yang terjadi pada ketergantungan adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan orang itu. Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan menyenangkan. Jika memakai narkoba lagi, orang kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan batinnya terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok. Terjadi kecanduan atau ketergantungan,” kata dia.

Pada ketergantungan, orang harus senantiasa memakai narkoba, jika tidak, timbul gejala putus zat, jika pemakaiannya dihentikan atau jumlahnya dikurangi. Gejalanya bergantung jenis narkoba yang digunakan. Gejala putus opioida (heroin) mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.

Narkoba juga mengganggu fungsi organ-organ tubuh lain, seperti jantung, paru-paru, hati dan sistem reproduksi, sehingga dapat timbul berbagai penyakit. Contoh: opioida menyebabkan sembelit, gangguan menstruasi, dan impotensi. Jika memakai jarum suntik bergantian berisiko tertular virus hepatitis B/C (penyakit radang hati). Juga berisiko tertular HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan tubuh, sehingga mudah terserang infeksi, dan dapat menyebabkan kematian. Ganja menyebabkan hilangnya minat, daya ingat terganggu, gangguan jiwa, bingung, depresi, serta menurunnya kesuburan. Sedangkan kokain dapat menyebabkan tulang sekat hidung menipis atau berlubang, hilangnya memori, gangguan jiwa, kerja jantung meningkat, dan serangan jantung.

Jadi, perasaan nikmat, rasa nyaman, tenang atau rasa gembira yang dicari mula-mula oleh pemakai narkoba, harus dibayar sangat mahal oleh dampak buruknya. Seperti ketergantungan, kerusakan berbagai organ tubuh, berbagai macam penyakit, rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman-teman, rongrongan bahkan kebangkrutan keuangan, rusaknya kehidupan moral, putus sekolah, pengangguran, serta hancurnya masa depan dirinya.

Akibat lain menurut dia adalah terancam disfungsi seksual. Dalam hal ini narkoba mengakibatkan kecanduan yang sulit diatasi karena adanya withdrawal syndrome yang dikenal sebagai “sakauw”. Belakangan ini penyalahgunaannya semakin luas di kalangan masyarakat, baik muda maupun tua. Banyak alasan dikemukakan. Dari sebagai gaya hidup, dibujuk orang lain agar tergantung dan penjadi kemudian pelanggan tetap, sebagai pelarian dari masalah, dan belakangan popular anggapan narkoba bisa meningkatkan fungsi seksual. Anggapan itu tidak terbukti, sebaliknya dapat merusak fungsi seksual dan organ tubuh yang lain.

Ada beberapa golongan Narkoba; narkotika (opiat, candu), halusinogenik (ganja atau mariyuana), stimulan (ecstasy, shabu-shabu), depresan (obat penenang). Masing-masing memiliki efek sendiri-sendiri terhadap penggunanya.

Opiat yang menghasilkan heroin atau putauw membuat perasaan pengguna seperti melayang, enak atau senang luar biasa (euforia). Ganja atau mariyuana (kelompok halusinogenik) akibatkan timbulnya halusinasi, sebagai pengguna tampak senang berkhayal. 40 – 60% pengguna melaporkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti muntah, sakit kepala, tremor, otot terasa lemah, bingung, cemas, ingin bunuh diri dan lain-lain. Sementara zat stimulant (ecstasy, shabu-shabu), zat terkandung di dalamnya merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan rangsangan fisik dan psikis. Pengguna ecstasy bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tak ingin tidur dan makan.

Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan gangguan fisik dan psikis. Semua tergantung jenis narkoba yang dipakai, cara penggunaan dan lamanya penggunaan. Gangguan itu yang terjadi antara lain; kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, lambung, paru/pernafasan, jantung dan pembuluh darah, penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik yang dipakai bergantian, kelumpuhan otot, gangguan neurologis, kehamilan, kelainan hormon, dan kanker.

Sementara gangguan psikisnya adalah; sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku sampai mengalami sakit jiwa. Akibat fisik dan psikis adalah kurang bisa berhubungan sosial dengan orang lain, merugikan orang lain, contoh: perkelahian, kecelakaan lalu lintas.

Narkoba, kata Agen, juga mengganggu fungsi seksual reproduksi. Heroin, walaupun menimbulkan euforia, tetapi berpengaruh buruk bagi fungsi seksual. Pada pria bisa menurunkan kadar hormon testosteron, menurunnya dorongan seks, disfungsi ereksi dan hambatan ejakulasi. Pada wanita menurunnya dorongan seksual, kegagalan orgasme, terhambatnya menstruasi, gangguan kesuburan, mengecilnya payudara dan keluarnya cairan dari payudara.

Sedangkan Mariyuana selain menimbukan halusinasi berakibat buruk pula bagi fungsi seksual.Pada pria, bisa membuat ukuran testis atau buah pelir mengecil. Menurunnya kadar hormon testosteron, pembesaran payudara pria, dorongan seksual menurun, disfungsi ereksi, gangguan pada sperma. Sementara pada wanita bias mengakibatkan gangguan pada sel telur, hambatan menjadi hamil/ terhambatnya proses kelahiran, dorongan seksual menurun.

Ecstasy sendiri sifat stimulannya membuat pengguna terus bersemangat tinggi, gembira, ingin gerak terus. Meskipun menimbulkan pengaruh merangsang, tetapi tidak timbulkan efek positif bagi fungsi seksual. Ecstasy meningkatkan pelepasan neurotransmitter dopamin di dalam otak, yang kemudian merangsang perilaku seksual dan bisa mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual. Pengguna jadi berani melakukan hubungan seks tanpa pikirkan resiko yang mungkin terjadi.

Sementara Depresan atau obat penenang dapat pula berakibat buruk terhadap fungsi seksual. Penggunaan barbiturat menyebabkan gangguan metabolisme testosteron dan estrogen. Pada pria bisa menurunkan dorongan seksual dan disfungsi ereksi. Pada wanita mengakibarkan gangguan menstruasi, dorongan seksual menurun dan sukar mencapai orgasme.

Oleh sebab itu lah, Agen mengingatkan agar generasi muda menjauhi narkoba. Jangan sekali pun mencoba jika tak ingin terjerumus lebih dalam. ”Banyak hal positif yang bisa kita buat. Narkoba akan membunuh penggunanya pelan-pelan,” tegas dia.

Narkoba Strategi Global Hancurkan Generasi Muda


Prof. Dr. dr H. Dadang Hawari dikenal sebagai sosok yang tidak asing lagi di kalangan pemerintahan, ilmuwan, agamawan, dan juga masyarakat awam. Aktifitasnya beragam, mulai psikiater, mengisi ceramah masalah kesehatan, hinga meniti karir akademisnya menjadi Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut pria kelahiran Pekalongan 16 Juni 1940 ini persoalan narkoba tidak bisa diberantas tuntas karena ada oknum internal yang turut bermain.

Terkait terbongkarnya pabrik terbesar ekstasi Serang, Banten, reporter CyberMQ, Fiqi Fauzi, berhasil mewawancara beliau seputar efek narkoba dan ruang lingkup di dalamnya. Berikut kutipan wawancaranya :

Bagaimana seorang tertarik dengan NAPZA ?

Obat itu sifatnya adiktif. Adiktif artinya membuat kecanduan, ketergantungan. Kalau orang menstop ekstasi, timbul gejala kebalikan. Jadi kalau pakai timbul rasa gembira, rasa percaya diri. Semuanya semu, semangat kerja, tidak tidur segala macam, tapi semua itu semu. Jika berhenti mengkonsumsi akan drop, maka dia merasa tidak berguna, hilang semangat, sampai berniat bunuh diri. Cara menghilangkan rasa sakitnya harus dengan menambah dosis lebih banyak lagi. Berawal satu tablet menjadi dua tablet terus.. terus dan terus naik. Satu minggu satu kali akhirnya dua kali hingga menjadi sebuah kebiasaan. Ini akan menambah nagih terus. Akibatnya pelaku akan terganggu sistem transmisi saraf di otaknya.

Klasifikasi NAPZA ?

Bentuknya bermacam-macam. Ekstasi itu golongan amphetamine yang bisa dibuat dalam pil yaitu ekstasi, bentuk kristal (shabu-shabu), bentuk ganja (putaw) serta bentuk heroin (kokain). minuman keras pun masuk kategori narkoba.

Awal mula sejarah ekstasi ?

Mula-mula ekstasi ini ditemukan oleh Dokter Jerman pada waktu perang dunia kedua. Tujuannya supaya serdadu-serdadu jerman kuat, melek terus, agresif maka dalam ransumnya dibekali zat kimia bernama ekstasi. Efeknya jadi kacau balau, urat sarafnya terganggu, jadi ngaco. Mengingat hal itu, maka pada tahun 1947 oleh Konvensi Jenewa penggunaan ekstasi dilarang. Zat ini pun Tidak boleh digunakan dalam pengobatan. Setelah sekian lama, muncul lagi dalam bentuk penyalahgunaan. Orang yang memakai hanya untuk bergembira ria, memacu semangat biar tidak tidur. Biasanya pemakainya orang-orang yang terjun di kehidupan malam tidak bisa lepas dari hal itu.

Apakah peran media terhadapa informasi NAPZA ?

Media itu memberitakan baik, tapi harus disertakan efek negatif dari ekstasi. Efeknya harus dijelaskan. Memang anak muda itu cuma ingin nyoba aja…… Mula-mula dari pergaulan dengan mencoba sedikit demi sedikit. Dari segi agama lebih ampuh lagi, anak-anak itu biasanya tidak makan babi, karena mengetahui itu haram. Kita harus sosialisasikan bahwa ekstasi dan shabu-shabu itu haram. Penegasan dalili Al-Quran surat Al-Maidah ayat 90-91 yang menjelaskan larangan judi, meramal-ramal nasib dan minuman keras, berikut keterarangan Hadits yang menyatakan semua bahan yang melemahkan, mengganggu akal sehat dan memabukan dilarang. Hadits ini jika dispesifikan mengarah kepada ganja,. Ekstasi, kokain dan yang lainnya. Namun ironisnya undang-undang terkait minuman keras tidak ada. Sejak tahun 1985 diajukan sampai sekarang tidak ada ujung pangkalnya. Itu urusan politis. Sekarang kecenderungannya jika seseorang sulit untuk mendapatkan ekstasi, maka larinya ke minuman keras. Malah dipropagandakan dalam iklan dan tayangan sinetron-sinetron. Jika dihitung tentang bahaya, lebih berbahaya alkohol. Pasalnya orang yang mabuk akan langsung melakukan motif kejahatannya, sedangkan orang yang memakai nakoba biasanya untuk kepentingan pribadinya. Hanya saja narkoba akan menyulitkan pihak keluarganya. Menurut statistik, warga Amrika yang meninggal di jalan raya akibat mabuk lebih banyak daripada jumlah serdadu Amerika yang tewas di medan perang. Orang Barat saja menyimpulkan perbuatan tersebut lebih banyak mudaratnya daripada segi manfaatnya. Padahal mereka bukan muslim. Dalam keterangan statistik lainnya dijelaskan keuntungan yang diraup bandar narkoba mencapai tujuh kali lipat dari keuntungan pemerintah.

Jumlah pemakai narkoba di Indonesia ?

Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan sekitar 4 juta orang yang mengkonsumsi barang haram ini. Jumlah ini termasuk didalamnya ganja, ekstasi, serta putaw. Itu yang terdata, sedangkan yang tidak terlihat seperti minuman keras dan rokok belum diketahui. Di Indonesia, setiap tahun 57 ribu orang mati karena rokok. Pemerintah acuh saja. Hal ini bertolak belakang dengan visi negara kita yang mencanangkan Indoensia Sehat 2010. Itulah yang jadi kesulitan bangsa kita. Sebetulnya sih…. mudah, tapi karena sogokan uang jadi sulit untuk diberantas.

Cara berhenti mengkonsumi narkoba ?

Semua penyakit ada obatnya, jika obatnya tepat melalui izin Allah bisa sembuh. Istilahnya berobat dan bertobat sebelum tertangkap. Caranya tanpa metode substitusi (tanpa zat pengganti -red). Sekarang banyak juga dokter yang mengganti zatnya dengan metadon atau subutex. Metadon isinya morphin atau heroin sintesa. Jadi sama saja tidak menyembuhkan. Jadi metode tersebut secara tidak langsung memindahkan bandar yang asalnya dari luar, sekarang bisa membeli dari dokter. Mengenai kasus ini belum ada tindakan tegas, karena yang melakukannya adalah dokter yang juga psikiater senior. Metode yang saya pakai tanpa substitusi sudah mendapat penghargaan dari pemerintah dan PBB. Namun, mereka belum mau menerapkannya. Proyek substitusi ini merupakan proyek gagal yang dilancarkan mafia kepada Australia dan Thailand. Prosesnya dilegalkan meski caranya sangat illegal.

Terungkapnya pabrik ekstasi terbesar di Serang ?

Sebetulnya hal ini telah diketahui sejak tujuh tahun silam. Selama ini orang bukannya tidak tahu. Buktinya ada di Mabes Polri yang mengetahui kasus ini, namun dengan upaya sogok kasus ini ditutup. Intinya ada orang dalam yang ikut bermain.

Saran bagi generasi muda ?

Dalil Al-Maidah ayat 90-91 ini harus disosalisasikan. Jelaskan pula bahwa hal itu hukumnya haram. Jika haram, mencoba saja tidak boleh. Fatwa majelis ulama, satu botol air terkena satu tetes alkohol saja sudah haram. Mencoba-coba saja tidak boleh, karena sulit berhentinya. Kepada kaum muslimin jauhilah narkoba, karena proyek ini merupakan strategi global kelompok tertentu supaya generasi muda kita hancur.

Lebih Jauh Dengan Hiv Aids


Sampai kini, mendengar kata HIV/AIDS seperti momok yang mengerikan. Padahal jika dipahami secara logis, HIV/AIDS bisa dengan mudah dihindari. Bagaimana itu?

Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1987, kasus HIV/AIDS ditemukan untuk pertama kalinya hanya di Pulau Bali. Sementara sekarang (2007), hampir semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan kasus HIV/AIDS.

Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat.

HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi. Sedangkan AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.HIV dapat menular ke orang lain melalui :

Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian
Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV
Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)
Penularan

HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.

Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :

Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :

Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Dermatitis generalisata yang gatal
Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :

Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
Bayi yang ibunya positif HIV
HIV dapat dicegah dengan memutus rantai penularan, yaitu ; menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko,tidak menggunakan jarum suntik secara bersam-sama, dan sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu positif HIV. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup.

Skrining Dengan Teknologi Modern

Sebagian besar test HIV adalah test antibodi yang mengukur antibodi yang dibuat tubuh untuk melawan HIV. Ia memerlukan waktu bagi sistim imun untuk memproduksi antibodi yang cukup untuk dideteksi oleh test antibodi. Periode waktu ini dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya. Periode ini biasa diseput sebagai ‘periode jendela’. Sebagian besar orang akan mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Bagaimanapun, terdapat kemungkinan bahwa beberapa individu akan memerlukan waktu lebih lama untuk mengembangkan antibodi yang dapat terdeteksi. Maka, jika test HIV awal negatif dilakukan dalam waktu 3 bulan setelah kemungkinan pemaparan kuman, test ulang harus dilakukan sekitar 3 bulan kemudian, untuk menghindari kemungkinan hasil negatif palsu. 97% manusia akan mengembangkan antibodi pada 3 bulan pertama setelah infeksi HIV terjadi. Pada kasus yang sangat langka, akan diperlukan 6 bulan untuk mengembangkan antibodi terhadap HIV.

Tipe test yang lain adalah test RNA, yang dapat mendeteksi HIV secara langsung. Waktu antara infeksi HIV dan deteksi RNA adalah antara 9-11 hari. Test ini, yang lebih mahal dan digunakan lebih jarang daripada test antibodi, telah digunakan di beberapa daerah di Amerika Serikat.

Dalam sebagian besar kasus, EIA (enzyme immunoassay) digunakan pada sampel darah yang diambil dari vena, adalah test skrining yang paling umum untuk mendeteksi antibodi HIV. EIA positif (reaktif) harus digunakan dengan test konformasi seperti Western Blot untuk memastikan diagnosis positif. Ada beberapa tipe test EIA yang menggunakan cairan tubuh lainnya untuk menemukan antibodi HIV. Mereka adalah

Test Cairan Oral. Menggunakan cairan oral (bukan saliva) yang dikumpulkan dari mulut menggunakan alat khusus. Ini adalah test antibodi EIA yang serupa dengan test darah dengan EIA. Test konformasi dengan metode Western Blot dilakukan dengan sampel yang sama.

Test Urine. Menggunakan urine, bukan darah. Sensitivitas dan spesifitas dari test ini adalah tidak sebaik test darah dan cairan oral. Ia juga memerlukan test konformasi dengan metode Western Blot dengan sampel urine yang sama.

Jika seorang pasien mendapatkan hasil HIV positif, itu tidak berarti bahwa pasangan hidup dia juga positif. HIV tidak harus ditransmisikan setiap kali terjadi hubungan seksual. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasangan hidup pasien tersebut mendapat HIV positif atau tidak adalah dengan melakukan test HIV terhadapnya.Test HIV selama kehamilan adalah penting, sebab terapi anti-viral dapat meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan kemungkinan dari wanita hamil yang HIV positif untuk menularkan HIV pada anaknya pada sebelum, selama, atau sesudah kelahiran. Terapi sebaiknya dimulai seawal mungkin pada masa kehamilan.

Di Indonesia, rumah sakit besar di ibu kota provinsi telah menyediakan fasilitas untuk test HIV/AIDS. Di Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah sakit lain juga sudah memiliki fasilitas untuk itu. Di Bandung, RS Hasan Sadikin juga sudah memiliki fasilitas yang sama.

Sejarah Narkoba


Kurang lebih th. 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal opium (candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India,Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya.

Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional; bahkan di abad XIX terjadi perangcandu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong Kong.

Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius).

Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara"

Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur) Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer).

Tahun 60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden Triangle" yaitu Myanmar, Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap tahun. Juga pada daerah "Golden Crescent" yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden Crescent menuju Afrika danAmerika.

Selain morphin & heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC.

Di akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan.

20 Efek Narkoba

1.Meth-Methamphetamine

Metamfetamina dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup anoreksia, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit kepala, takikardia, Bradycardia, tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia, diaphoresis, diare, sembelit, penglihatan kabur, pusing, berkedut, insomnia, kesemutan, jantung berdebar , aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjad

2.N2O

Nitrous oxide (N2O) adalah obat disosiatif yang dapat menyebabkan analgesia, depersonalization, derealization, pusing, euforia, dan beberapa distorsi suara. Penelitian ini juga menemukan bahwa meningkatkan sugesti dan imajinasi

3.Psilocin

Sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana). Efek yang timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka dan mata tertutup visual (menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis. pendengaran melihat warna dan suara), meningkat suhu tubuh, sakit kepala, berkeringat dan menggigil, dan mual

4.Speed

Speed lebih dikenal sebagai Amphetamine, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian pada pasien dewasa dan anak-anak. Efek fisik amphetamine dapat termasuk mengurangi nafsu makan, meningkat / terdistorsi sensasi, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, disfungsi ereksi, sakit kepala, takikardia, peningkatan laju napas, tekanan darah meningkat, demam, berkeringat, diare, sembelit, kabur visi, gangguan bicara, pusing, gerakan yang tidak terkendali atau gemetar, insomnia, kesemutan, jantung berdebar, dan aritmia. Dalam dosis tinggi atau penggunaan kronis kejang-kejang, kulit kering atau gatal, jerawat, pucat dapat terjadi

5.Cocaine

Sebuah senyawa kimia kristalin alkaloid, CHNO, diperoleh dari daun koka kering: itu dulu banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi untuk mengurangi rasa sakit. Kokain meningkatkan kewaspadaan, perasaan kesejahteraan dan euforia, energi dan aktivitas motorik, perasaan kompetensi dan seksualitas. Kinerja atletik dapat ditingkatkan. Kegelisahan, ketakutan dan kegelisahan juga sering. Dengan dosis yang berlebihan, tremor, kejang-kejang dan peningkatan suhu tubuh yang diamati

6.Barb(Barbiturate)

Dikenal sebagai obat depresan, seperti phenobarbital, berasal dari asam barbiturat dan digunakan sebagai obat penenang, obat tidur, anticonvulsant, dll. Seperti etanol, barbiturat yang memabukkan dan menghasilkan efek yang sama selama mabuk. Gejala keracunan barbiturat termasuk depresi pernapasan, menurunkan tekanan darah, kelelahan, demam, kegembiraan luar biasa, lekas marah, pusing, konsentrasi yang buruk, obat penenang, kebingungan, gangguan koordinasi, gangguan penilaian, kecanduan, dan pernapasan yang dapat menyebabkan kematian

7.Amphetamin
(Merujuk pada no 4.Speed - karena hampir sama)

8.Ecstasy

Termasuk keluarga dari Amphetamine, yang memperlambat reaksi berpikir

9.GHB

Adalah zat alami yang ditemukan dalam sistem saraf pusat, anggur, daging sapi, jeruk kecil, dan hampir semua binatang dalam jumlah kecil dan digunakan dalam pengaturan medis sebagai anestesi umum, untuk merawat kondisi seperti insomnia, depresi klinis, narkolepsi, dan alkohol, dan untuk meningkatkan kinerja atletik. Pengaruhnya termasuk insomnia, gelisah, cemas, tremor, berkeringat, kehilangan nafsu makan, kegelisahan, takikardia, nyeri dada dan kekakuan, nyeri otot dan tulang, kepekaan terhadap rangsangan eksternal (suara, cahaya, sentuhan), dysphoria, dan ketumpulan mental

10.MCat (Methcathinone)

Adalah stimulan psikoaktif, kadang-kadang digunakan sebagai obat rekreasi dan dianggap kecanduan. Efeknya adalah mudah dehidrasi, perasaan euforia, meningkatkan kewaspadaan, pupil membesar, nafas cepat, denyut jantung meningkat, tidak berhenti bicara, dll

11.Alcohol (Alkohol)

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol. Gw rasa dah tau semua tentang alkohol, efeknya banyak hingga menjurus ke kematian. Efek-efeknya bisa lihat di gambar berikut

12 dan 13. Indica dan Sativa (Cannabis) – Marijuana

Dua jenis narkoba ini termasuk ke dalam golongan Cannabis atau Ganja. Semuanya memiliki kandungan THC (Tetra Hydro Cannabinol) yang berbeda - beda tingkat kadarnya untuk setiap jenisnya. Jenis Cannabis Indica mengandung THC paling banyak, disusul jenis Cannabis Sativa, dan jenis Cannabis Ruderalis mengandung THC paling sedikit. THC sendiri adalah zat psikoaktif yang berefek halusinasi dan ini terdapat dalam keseluruhan pada bagian tanaman ganja, baik daunnya, rantingnya, ataupun bijinya. Karena kandungan THC inilah, maka setiap orang yang menyalahgunakan ganja akan terkena efek psikoaktif yang sangat membahayakan. Pasti kalian dah tau semua tentang ganja. Efek-efek negatifnya juga banyak dan bisa dilihat di gambar berikut

14.Caffeine

Nih kayaknya jg dah familiar di telinga kita. Zat ini terdapat pada kopi, teh, kacang kola. Kafein adalah ergogenic yang meningkatkan kemampuan seseorang untuk mental atau fisik tenaga kerja. Walaupun relatif aman bagi manusia, kafein jauh lebih beracun untuk beberapa hewan lain seperti anjing, kuda, dan burung kakaktua karena kemampuan yang lebih minim untuk memetabolisme senyawa ini. Efek jika terlalu banyak mengkonsumsi caffeine bisa dilihat digamba">
15.LSD

LSD dapat menyebabkan pelebaran pupil, berkurangnya nafsu makan, dan terjaga. Reaksi fisik lainnya LSD sangat bervariasi dan tidak spesifik, seperti mati rasa, lemah, mual, hipotermia atau hipertermia (penurunan atau peningkatan suhu tubuh), gula darah tinggi, merinding, peningkatan denyut jantung, rahang mengepal, keringat, produksi air liur, lendir produksi, sulit tidur, hyperreflexia , dan tremor

16.Ketamine

Ketamine memiliki berbagai efek pada manusia, termasuk analgesia, anestesi, halusinasi, tekanan darah tinggi, dll. Ketamine digunakan terutama untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum, biasanya dalam kombinasi dengan beberapa obat penenang. Kegunaan lain meliputi sedasi di ICU, analgesia (terutama di emergency medicine), dan pengobatan bronchospasm. Juga merupakan obat bius populer dalam kedokteran hewan

17.Heroin

Heroin, atau diacetylmorphine (INN), juga dikenal sebagai diamorfin (BAN), adalah semi-sintetis obat opioid, disintesis dari morfin, turunan dari opium poppy. Sebagaimana dengan opioid lain, heroin digunakan baik sebagai pembunuh rasa sakit dan obat rekreasi dan memiliki potensi yang sangat tinggi untuk penyalahgunaan. Efek dari heroin bisa dilihat pada gambar berikut


18.krack


Keras, seperti potongan-potongan kerikil dari kokain murni yang disiapkan untuk dihisap seperti rokok. krack adalah bentuk kokain yang sangat addictive. Efek negatifnya banyak sekali, bisa dilihat pada gambar


19.Methadon

Adalah sintetik opioid, secara medis digunakan sebagai analgesik, antitussive dan perawatan anti-kecanduan untuk digunakan pada pasien opioid. Efek negatif yg ada diantaranya pilek, menguap, bersin, mual, muntah, diare, demam, berkeringat, kedinginan, nyeri sendi, berpikiran bunuh diri, depresi, gelisah, panik, paranoid dll

20. Mescaline

Efek yang ditimbulkan mescaline seperti LSD yakni halusinasi, namun agak berbeda. Seperti LSD, mescaline menginduksi bentuk distorsi dan kaleidoskopis pengalaman nyata tetapi yang lebih jelas dengan mata tertutup dan di bawah kondisi cahaya rendah, namun semua deskripsi visual ini adalah murni subjektif.

50%Remaja Indonesia Pernah ML


Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah).
“Peran orang tua itu sangat penting untuk membina dan mengawasi anak-anak mereka yang masih berusia remaja,” kata Sosiolog Prof. Dr. Badarudin, MA di Medan, Minggu (24/05).
Hal tersebut dikatakannya ketika diminta komentarnya mengenai 52% remaja pernah melakukan hubungan seks pra nikah.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Pusat, Sugiri Syarif saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa di Unimed, Rabu,(13/5) mengatakan, sebanyak 52% remaja di Kota Medan mengaku pernah berhubungan seks di luar nikah.
Data tersebut berdasarkan hasil penelitian survei DKT Indonesia, PKBI Rakyat Merdeka, Komnas PA dan analisa SKRRI 2002.
Selain itu, menurut dia, sebanyak 51% terdapat di Jabotabek, 54% di Surabaya dan juga 47% terdapat di Bandung yang remajanya pernah melakukan hubungan seks pra nikah.
Rata-rata usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah itu antara 13 sampai 18 tahun.
Badarudin mengatakan, dengan pengawasan orang tua yang ekstra ketat terhadap anak-anak mereka itu, diharapkan tidak ada lagi ditemukan remaja yang berhubungan seks di luar nikah.
Perbuatan anak-anak remaja seperti ini, harus secepatnya dihentikan dan jangan terus dibiarkan meluas di tengah-tengah masyarakat.
“Tindakan yang salah dan melanggar hukum itu, agar secepatnya dicegah, karena ini jelas menyangkut moral generasi muda harapan bangsa,” kata Badarudin yang juga Guru Besar FISIP USU.
Selanjutnya, ia menjelaskan, bagaimana nantinya masa depan generasi muda calon-calon pemimpin bangsa itu, kalau beginilah yang terus mereka lakukan.
“Ini jelas sangat memalukan dan dianggap tidak bermoral. Perilaku jelek yang tidak mencerminkan budaya ketimuran itu harus dapat dihilangkan jauh-jauh,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain pengawasan orang tua agar para remaja tidak terjerumus berhubungan seks di luar nikah, menonton film porno dan kegiatan yang merugikan lainnya.
Bahkan, pendidikan agama dan keimanan yang cukup kuat juga dapat mencegah atau “membentengi” para remaja agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji atau dapat menyesatkan.
“Pengawasan orangtua dan pendidikan keimanan dapat menyelamatkan masa depan generasi muda agar tidak berperilaku amoral,” kata Badarudin. (wo/bee)

Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah). Ditemukan bahwa 52% remaja pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Data tersebut berdasarkan hasil penelitian survei DKT Indonesia, PKBI Rakyat Merdeka, Komnas PA dan analisa SKRRI 2002.

14ribu Pemuda Indonesia Menggunakan Narkoba


Akan jadi apa bangsa kita, jika para remajanya terkontaminasi narkoba
Remaja, katanya generasi penerus bangsa. Masalahnya, akan seperti apa nasib bangsa kita jika remajanya adalah pengguna narkoba. Nah, sumber terbaru menyatakan, tercatat, 19 % dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu remaja, diindikasikan menjadi pengguna narkoba. Fenomena ini akan menjadi pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak segera dicarikan solusinya. Pernyataan terbaru ini disampaikan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
“Eksistensi bangsa akan terancam, manakala banyak remaja atau pemudanya yang menjadi pemakai narkoba,” kata, dalam peluncuran Aksi Peduli Anak Bangsa Bebas Narkoba bertajuk “Love in Action” yang digelar Polres Metro Jakarta Barat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, di Central Park Podomoro City, Jl S Parman, Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Sabtu (30/1) kemarin.
Remaja yang telah terkontaminasi oleh narkoba secara otomatis akan mengalami banyak problem. Mulai dari mengalami degradasi moral, penurunan intelektual, hingga penurunan produktivitas. Pada akhirnya mereka akan menjadi remaja pemalas dalam melaksanakan berbagai hal termasuk belajar.
“Bahkan hanya untuk mandi sekalipun, para pecandu narkoba juga menjadi malas,” lanjut Ani.
Selain itu, lanjutnya, remaja juga akan menjadi sangat cuek atau tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Mereka menjadi suka berbohong kepada keluarga maupun teman-temanya. Bahkan, mereka juga tidak takut lagi melakukan tindakan kriminal seperti mencuri barang, baik milik keluarganya sendiri maupun orang lain, hanya demi membeli narkoba. Lebih dari itu, kesehatan pemakai narkoba juga akan menjadi menurun. Berbagai penyakit, seperti hepatitis bahkan HIV/AIDS bisa menyerang mereka.
“Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh anak-anak Indonesia agar menjauhi narkoba. Jangan sampai mencoba-coba, karena sekali mencoba maka akan terperosok lebih dalam,” tegasnya.
Selanjutnya, ibu negara mengajak pada semua pihak untuk turut serta dalam mencegah bertambahnya pengguna narkoba. Berbagai lapisan masyarakat, termasuk orangtua juga harus lebih memperhatikan dan mengasihi anak-anak mereka.
“Bahkan hingga anak-anak sudah memasuki bangku kuliah sekalipun, kasih sayang disertai bimbingan harus tetap dilakukan,” pesanya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyatakan dukunganya terhadap pemberantasan narkoba. Menurutnya, dalam memerangi narkoba diperlukan pendekatan preventif, edukatif, dan persuasif. Untuk itu dibutuhkan sinergi kerja sama yang erat dari berbagai pihak. Pemprov DKI bersama Polri akan terus memerangi narkoba khususnya di wilayah DKI Jakarta.
“Kita semua harus berperan aktif dalam menanggulangi narkoba, khususnya di DKI Jakarta untuk menuju Indonesia bebas narkoba 2015,” tegasnya.
Kapolres Metro Jakarta Barat yang juga ketua panitia acara, Kombes Abdul Kamil Razak, mengatakan, penyalahgunaan narkoba sampai kini masih menjadi masalah utama, bukan saja nasional tapi juga internasional.
“Maka dari itu, persoalan ini menuntut penyelesaian tuntas dari semua pihak, karena angka penggunaan narkoba semakin meningkat dari tahun ke tahun,” ucap Kamil.
Dibina
Lebih jauh, Ani juga mengatakan, sebaiknya pengguna narkoba tidak diperlakukan sebagai kriminal. Yang terjerumus menggunakan narkoba dibimbing dan ditempatkan di pusat rehabilitasi. Sedangkan bagi pengedar narkoba, Ani Yudhoyono menyatakan dukungan jika ditempatkan di penjara sebagai efek jeranya.
”Saya tidak sependapat dengan Kapolri yang memperlakukan para pemakai narkoba sebagai kriminal. Mereka seharusnya ditempatkan di panti rehabilitasi, bukan penjara,” kata Ani. Ani juga mengatakan pengguna narkoba berbeda dengan pengedar narkoba. Oleh karena itu, dalam memerangi narkoba, terutama terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, Ani meminta masyarakat dapat mengubah persepsi tentang pengguna narkoba. Sebaiknya, para pemakai narkoba jangan dijauhi dan jangan dikucilkan.
”Tetapi semestinya dirangkul, diawasi secara teratur secara periodik. Secara perlahan, mereka dapat diajak untuk meninggalkan narkoba,” sarannya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada semua pihak terutama pihak-pihak terkait untuk lebih memberi perhatian terhadap penyalahgunaan narkoba yang kebanyakan dilakukan di kalangan remaja.

Ciri Pemakai Narkoba


Terbayangkah jika satu diantara saudara kita atau teman dekat yang kita kenal dengan baik, ternyata seorang pemakai narkoba. Mungkin kita akan sangat kaget dan tidak percaya.

“ Saya kenal dia koq, rasanya tidak mungkin dia jadi pemakai narkoba..”
“ Anaknya baik banget, ga mungkin deh dia jadi pemakai. Lagipula kayaknya dia happy-happy aja, ga pernah ada masalah, jadi buat apa dia memakai narkoba ?”
“ Rasanya tidak mungkin dia jadi pemakai. Ia sangat cerdas dan prestasinya juga banyak.”
Ada beberapa tolakan lain yang enggan mengakui bahwa saudara atau teman dekat kita ternyata adalah seorang pemakai narkoba. Kenapa tidak mau diakui ? Bukankah di artikel lalu pernah disebutkan bahwa narkoba menyerang siapa saja, dimana saja dan bagaimanapun caranya.

Saya punya cerita seorang remaja SMU yang kuper karena jarang berteman karena ia lebih suka belajar dan membaca buku. Suatu ketika ada seorang temannya yang datang menawarkan sebuah obat yang bisa membuatnya tambah berkosentrasi. Ia tidak perlu memeras otak lebih banyak untuk mengingat segala macam rumus atau hapalan, cukup dengan mengkonsumsi obat tersebut saja. Pelajar SMU ini terbujuk, ia mau lebih berprestasi lagi, maka ia memutuskan untuk membeli dan memakai. Karena faktor sugesti, perasaan akibat kata-kata temannya bahwa obat ini berkhasiat meningkatkan kosentrasinya, maka remaja ini merasakan bahwa ia memang lebih bisa berkosentarsi. Akhirnya ia jadi sering menggunakannya, semakin lama semakin banyak, dan akhirnya ia mulai menunjukkan sifat-sifat khas pecandu.

Jadi kalau kita mengingat remaja SMU ini katakanlah Rendra namanya, apakah kita percaya dia bisa menjadi pemakai narkoba ?

Atau sebuah cerita lagi, teman saya ini sehari-harinya kuliah di PT Swasta paling top di Jakarta. Wajahnya yang ganteng dengan kendaraan sedan terbaru membuatnya tidak kehabisan mendapat pengagum. Wawan, sebut saja begitu sangat bahagia dengan hidupnya. Bapaknya kebetulan pengusaha yang tidak kenal korupsi jadi ia tidak khawatir kalau sewaktu-waktu bapaknya menjadi incaran polisi. Mamanya adalah perempuan lembut yang senang berorganisasi juga hobby membahagiakan anak dan suami. Pendek kata Wawan adalah orang yang bisa dicemburui karena bernasib baik. Suatu ketika ia datang kesebuah pesta teman di daerah puncak. Ketika ia pulang, mobilnya tabrakan dan ia tewas. Hasil visum dokter menyebutkan bahwa dalam tubuhnya ada narkoba dalam dosis tinggi.

Tak ada seorangpun mempercayainya. Tidak seorang pun menyangka bahwa Wawan akan menjadi korban narkoba juga. Ternyata pesta yang dihadirinya adalah pesta narkoba, dan kedatangannya kesana adalah untuk kesekian kalinya.

Wawan dan Rendra bukanlah orang yang punya masalah dengan kehidupan sosialnya. Wawan dan Rendra adalah orang-orang yang cukup puas dengan kehidupannya. Jadi bukan hanya orang yang bermasalah saja yang bisa kena narkoba, tapi orang-orang yang tidak punya masalah pun bisa menjadi pemakai narkoba.
Karena sebagian besar pemakai narkoba saat ini sudah menganggap narkoba sebagai bagian gaya hidup. Jika tidak ikut, mereka takut dikatakan kuno atau ga fungky. Pendapat yang tidak benar ini semakin diperparah dengan perasaan sugesti akibat terbujuk omongan yang tidak ada dasarnya. Seperti kasus Rendra, ia sudah menganggap bahwa narkoba-lah yang membuatnya lebih berkosentrasi. Padahal kenyataan sebenarnya, karena kemauan dan otaknya yang cerdas lah yang memungkinkan dia mencapai kosentrasi tinggi.

Jadi, siapapun diantara kita, saudara atau teman bisa menjadi pemakai narkoba. Kenali gejala-gejala ini jika ada diantara saudara atau teman yang memilikinya. Sebab inilah gejala orang yang menjadi pemakai narkoba dan mulai menjadi pecandu.

Perubahan perangai atau perilaku sehari-hari. Seperti biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. Tapi bisa juga yang terjadi sebaliknya. Jika ia semula pendiam, tiba-tiba berubah menjadi lebih periang dan mudah tertawa.
Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak mempedulikan kebersihan atau penampilan diri Tapi kadang-kadang bisa berubah menjadi rajin sekali, bahkan seperti tidak kenal lelah.
Menjadi tidak disiplin atau sering kabur baik dirumah atau disekolah
Nilai rapor atau prestasi yang lain menurun
Lebih sering menyendiri, bersembunyi di tempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang
Lingkungan pergaulannya berbeda dari biasanya, atau lebih senang bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri seperti tanda-tanda diatas.
Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk alasan yang tidak jelas, karena ia membutuhkan uang tersebut untuk membeli narkoba.
Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur dan mudah curiga
Pelupa seperti orang bego atau pikun
Mata merah seperti mengantuk terus dan biasanya menyembunyikannya dengan memakai kaca mata hitam

Tentang Kami

organisasi yang berdiri sejak 2009 ini telah banyak melakukan sosialisasi anti madat. organisasi yang digawangi Arief novrianto, Hajon Mahdy Mahmudin, dkk, dan dibantu pihak dari pemerintahan maupun BNP Kalimantan barat, akan selalu berusaha memberantas yang namanya NARKOBA, serta melakukan pendekatan terhadap generasi mudah mengenai dampak narkoba... bagi semua rekan yang ingin Indonesia terbebas dari NARKOBA mari bergabung.. sumbang saran kalian, sumbang tenaga kalian, sumbang materi kalian, demi INDONESIA YANG BERSIH DARI MADAT.
Pemuda Anti Narkoba dan Hiv/Aids - Foundation


Jl. Hasanudin
Gg. Kakap 1 nomor 27, Sungai Jawi
Pontianak, Kalimantan Barat
Indonesia
panah.org@gmail.com

Generasi Muda Bergeraklah !!!!!


Penyalahgunaan, penyimpangan dan peredaran gelap narkoba menjadi momok dunia global. Berbagai langkah yang dilakukan baik oleh satu negara maupun melalui kerjasama global semakin intensif dilakukan untuk mencegah laju penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Namun ternyata dewasa ini lingkaran setan penyalahgunaan, penyimpangan dan peredaran gelap itu semakin menjadi.
Sekarang yang menjadi sasaran peredaran gelap itu tidak lagi mengenal batas stratifikasi sosial dan usia. Narkobapun telah menyebar bukan hanya di kota-kota, tapi juga di daerah-daerah terpencil. Para pengguna narkoba bukan lagi terbatas pada usia dewasa, tapi anak usia dinipun telah menjadi korbannya, bahkan yang paling rentan adalah generasi muda usia remaja dan muda.
Apa itu Narkoba? Menurut WHO (1982), Narkoba adalah semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis, tidak termasuk makanan, air dan oksigen yang mana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
NARKOBA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Zat Adiktif, selain istilah narkoba dikenal pula istilah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
Sedangkan Psikotropika adalah zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
Kemudian Zat Adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik.
Penyalahgunaan, penyimpangan dan peredaran gelap narkoba yang telah menimbulkan banyak korban dan banyak masalah sosial lainnya di dunia.
Untuk konteks Indonesia, ternyata negeri ini bukan lagi sekadar menjadi daerah sasaran peredaran gelap atau sekadar sasaran transaksi atau transit narkoba, tapi dari kabar-kabar setahun terakhir ini, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan tempat produksi narkoba dalam skala besar (menjadi negara produsen). Ini terbukti dengan beberapa kasus-kasus tertangkapnya bandar besar narkoba, jaringan atau sindikatnya dan terbongkarnya pabrik-pabrik besar yang memproduksi narkoba di Indonesia.
Hal ini tentu saja memiriskan, juga mengkhawatirkan, terutama terkait dengan masa depan dan keberlangsungan bangsa. Jika generasi muda negeri ini dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun semakin banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan menjadi korban. Maka alamat lost generasi akan terjadi di negeri ini.
Masalah selanjutnya adalah bahwa narkoba tidak hanya berdampak semakin ‘teler’ dan kecanduannya bagi pemakainya, tapi juga ada dampak lain yang tak kalah mengkhawatirkan yakni bahaya penyebaran HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba wabilkhusus narkoba suntik atau lebih dikenal dengan Inject Drugs Users (IDU)/Pengguna Narkoba Suntik (Penasun).
Sebagai gambaran saja, mengenai penggunaan Jarum Suntik dan kaitannya dengan endemi HIV/AIDS di Dunia. Sampai saat ini diperkirakan terdapat 13.2 juta pengguna jarum suntik di dunia. Penggunaan jarum suntik ini sudah dilaporkan berkembang pesat di 134 negara, kemudian di 114 negara tersebut di antaranya melaporkan adanya HIV di kalangan pengguna narkoba suntiknya. Untuk konteks Asia, epidemi HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntik sebagai salah satu penyumbang terbanyak pada epidemi HIV/AIDS di Asia.
Konteks Indonesia, di tiga daerah terbesar endemi HIV/AIDSnya seperti Jakarta, Jawa Barat dan Papua, dilaporkan bahwa tingkat penyebaran HIV/AIDS di Jakarta dan Jawa Barat paling banyak menyebar di kalangan pengguna narkoba suntik, kecuali Papua yang mana HIV/AIDS menyebar lebih banyak lewat hubungan seksual.
Selanjutnya, problem lain dalam pencegahan penyalahgunaan, pemberantasan dan peredaran gelap narkoba adalah pada aspek penegakan hukum. Di satu sisi, banyak pencandu yang kemudian menjadi tersangka, padahal mereka adalah korban, sedangkan masih banyak bandar narkoba yang lepas dari jerat hukum. Sehingga penegakan hukum masih dirasa belum kuat untuk menimbulkan efek jera bagi para aktor-aktor penjahat narkoba. Apalagi jika kita berbicara tentang keterlibatan aparatur negara di dalamnya (baca: yang ikut nge-backing), pastilah ribet seperti mengurai benang kusut.
Karena itu, upaya yang simultan, kontinyu, sinergi, dan massif harus segera dilakukan, baik sebagai individu maupun secara kolektif untuk melakukan pemberdayaan generasi muda. Terutama melalui gerakan massif sosialisasi tentang bahaya narkoba dan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba, termasuk memperbanyak informasi mengenai HIV/AIDS kepada remaja, serta meningkatkan partisipasi dan memperkuat kerja sama antar generasi muda untuk bersama dalam gerakan Youth Againts Drugs. Jangan menunggu pemerintah, karena mereka pasti takkan mampu! Ngurusi masalah yang laen aja keteteran!
Ayoo...berbuat dan bergeraklah!

Aids Adalah

AIDS adalah akronim dalam bahasa Inggris dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Berbagai faktor yang mempengaruhi adalah kesehatan, fungsi kekebalan, layanan kesehatan, dan infeksi lain.
AIDS diperkirakan muncul di Afrika Sub-Sahara pada abad ke-20 dan sekarang menjadi wabah global. WHO memperkirakan 2,8 – 3,5 juta jiwa melayang karena AIDS pada tahun 2004 [1].
Di negara-negara yang memiliki akses ke penanganan obat antiretroviral, tingkat kematian dan kejadian menurun. Namun, obat tersebut juga memiliki efek samping seperti lipodystrophy, dyslipidaemia, dan penolakan insulin.
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadaAIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Penularan
Sejak awal wabah, tiga jalur penularan HIV sudah diketahui:
Jalur seksual, yang menjadi penyebab utama infeksi HIV.
Jalur darah atau produk darah, yang terutama mengancam pemakai narkoba, orang dengan hemophilia, dan penerima transfusi darah.
Jalur ibu-anak, dengan penularan pada minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat kelahiran. Awalnya, tingkat penularan jalur ini adalah 20%. Setelah ada penanganan, menurun hingga tinggal 1%
HIV juga ditemukan di air liur, air mata, dan air seni orang yang terinfeksi dengan konsentrasi virus yang sangat kecil.

APAKAH AIDS?
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
Virus penyebab AIDS adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Penderita AIDS yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus AIDS, tetapi juga oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak, seandainya sistem kekebalan tubuh tidak rusak oleh virus AIDS.

BAGAIMANA AIDS MENULAR?
75-85 % Penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10 % diantaranya melalui hubungan homoseksual)
5-10 % akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik)
3-5 % melalui transfusi darah yang tercemar
90 % infeksi pada bayi dan anak terjadi dari Ibu yang mengidap HIV
25-35 % bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV

GEJALA AIDS
Rasa lelah berkepanjangan
Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
Berat badan turun secara menyolok
Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas
Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
Sering demam (lebih dari 38 ?C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

BAGAIMANA MENCEGAH AIDS?
Tidak berganti-ganti pasangan seksual
Pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang
Dengan formula A-B-C
ABSTINENSIA artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
BE FAITHFUL artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja
CONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom

Fakta Tentang HIV dan AIDS
Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat.

Apa dan bagaimana HIV/AIDS, berikut ini akan disajikan fakta-fakta seputar HIV/AIDS.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.

HIV dapat menular ke orang lain melalui:
-Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
-Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian
-Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV
-Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)

HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.
Sebagian besar (lebih dari 80%) infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.

Tanda-tanda klinis penderita AIDS:
-Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
-Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
-Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
-Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
-Dimensia/HIV ensefalopati

Gejala minor:
-Batuk menetap lebih dari 1 bulan
-Dermatitis generalisata yang gatal
-Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
-Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
-Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
-Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
-Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
-Bayi yang ibunya positif HIV

HIV dapat dicegah dengan memutus rantai penularan, yaitu ; menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko,tidak menggunakan jarum suntik secara bersam-sama, dan sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu positif HIV. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup.

KESIMPULAN:
Upaya pencegahan tetap lebih baik dan cost-effective dibandingkan dengan upaya pengobatan. Untuk itu perlu dimasyarakatkan upaya pencegahan AIDS bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk untuk kelompok remaja-mahasiswa.

Apa itu Narkoba?

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :

• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

coba-coba
senang-senang
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
penyalahgunaan
ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Seks Bebas Laki-laki Tularkan Kanker Serviks




Waspadalah bagi perempuan yang punya suami atau pacar yang sering gonta-ganti pasangan. Perempuan yang menjadi korban seks lelaki playboy rawan terkena kanker serviks dengan media penular si lelakinya.

Centers for Diseases Control and Prevention di Atlanta menyebutkan ada 50 organisme yang bisa menular lewat seks. Penyakit ini akan menyerang baik si lelaki maupun wanitanya.

Seorang lelaki bisa menjadi media penularan dari virus HPV (human pappiloma virus) yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Makanya tak heran jika lelaki playboy dikatakan ‘penjahat kelamin’ karena gaya seks gonta ganti pasangan rawan menularkan penyakit kelamin.

Seperti yang pernah dijelaskan dr Melissa S Luwia, MHA dari Yayasan Kanker Indonesia ketika seorang perempuan memiliki risiko kanker serviks lalu berhubungan seks dengan lelaki, tapi kemudian lelaki itu melakukan hubungan seks lagi dengan wanita lain. Si wanita lain ini bisa tertular kanker serviks dari perempuan satunya dengan media penularan si lelaki tersebut.

Mantan Presiden Argentina, Juan Peron juga diduga menjadi perantara penularan kanker serviks uteri dari istri pertama ke istri kedua.

Juan Domingo Peron yang pernah memimpin Argentina selama 3 periode tercatat beberapa kali menikah. Pernikahan pertama dan kedua berakhir dengan kematian sang istri, yang disebabkan oleh penyakit yang sama.

Istri pertama Peron adalah Aurelia Tizon, yang memiliki nama panggilan Potota. Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini meninggal karena kanker serviks uteri pada usia 29 tahun, selang 13 tahun sejak pernikahannya dengan Peron.

Pada tahun 1952, giliran istri dari pernikahan kedua Peron yang meninggal. Maria Eva Duarte de Peron atau dikenal sebagai Evita Peron meninggal pada usia 33 tahun, juga karena kanker serviks urteri.

Dikutip dari Medscape, Selasa (8/6/2010), ada banyak faktor risiko yang dimiliki Evita. Selain diduga mengenal aktivitas seks di usia yang terlalu muda, Evita juga menikahi Peron yang sudah pernah berhubungan seks dengan perempuan lain.

Sementara di dunia saat ini ada 10 penyakit seks yang paling sering dialami orang yang suka gonta-ganti pasangan.

1. Herpes Genital
Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.

Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.



2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.

Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.

3. Gonore (Kencing Nanah)
Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.

4. Klamidia
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.

5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.

6. Hepatitis B
Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

7. Kanker prostat
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.

8. Kanker Serviks (leher rahim)
Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut, yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.

9. HIV/AIDS
Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.

10. Trichomoniasis
Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.

Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan intim. Kontak seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator juga berisiko menularkan virus.

Satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran dan tidak mendapatkan penyakit itu adalah dengan berhubungan seks dengan satu pasangan. Penggunaan kondom memang bisa mencegah penyakit HIV dan gonorrhea, tapi kurang efektif mencegah herpes, trichomoniasis, chlamydia dan HPV.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Costumer service

Mahdy


Arief


SUPPORT US
Donasi untuk kami dapat Anda salurkan melalui :

No.Rek 1710679319
Kantor Cabang : Pontianak
Atas Nama : Hajon Mahdy

Donasi Anda Sangat Berharga Untuk Membantu Kami Memberantas Narkoba dan Hiv/Aids

Chatbox

Our Sponsor :
~•۩•~ panah akan melakukan Sosialisasi anti aids sedunia tanggal 13 desember 2010 dengan melibatkan seluruh Sekolah di Kota Pontianak ~•۩•~ Panah adalah Organisasi Pemuda yang tanpa ada campur tangan dari orang lain atau bisa dikatakan sebagai Organisasi yang berdiri sendiri ~•۩•~ Organisasi Panah didirikan 24 januari 2009 Oleh remaja-remaja yang tergabung dalam fasilitator BNP Kalimantan Barat ~•۩•~ Saat ini kami membutuhkan Donasi untuk kegiatan-kegiatan kami, karena kami sama sekali tida memiliki donatur dana ~•۩•~ Anda dapat Menghubungi kami di +6285252127399 ~•۩•~ Alamat : Jl. Hasanudin, gang.Kakap 01, Nomor 27, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia ~•۩•~